Kamis, 13 Maret 2014

MANFAAT ILMU KIMA

Ilmu kimia memiliki kedudukan yang penting dan diperlukan oleh bidang ilmu lainnya. Beberapa manfaat yang sebenarnya itu merupakan manfaat ilmu kimia dalam kehidupan manusia bahkan tidak begitu disadari. Berikut ini adalah beberapa manfaat ilmu kimia dalam kehidupan manusia yang tidak bisa digantikan oleh ilmu yang lain.
1. Manfaat Ilmu Kimia – Bidang Kedokteran
Manfaat ilmu kimia yang pertama pada kehidupan manusia adalah dalam bidang kedokteran. Untuk membantu penyembuhan pasien yang mengidap suatu penyakit, digunakan obat-obatan yang dibuat berdasarkan hasil riset terhadap proses dan reaksi kimia bahan-bahan yang berkhasiat yang dilakukan dalam cabang kimia farmasi.
2. Manfaat Ilmu Kimia – Bidang Pertanian
Mungkin Anda bingung, apa hubungan antara ilmu kimia dan bidangpertanian, lalu apa manfaat ilmu kimia bagi bidang pertanian? Baiklah, bukankah untuk mengembalikan kesuburan tanah, perlu dilakukan penambahan pupuk, sedangkan hama dapat diatasi dengan penambahan pestisida. Manfaat dan bahaya penggunaan pupuk dan pestisida harus dipahami sehingga tidak terjadi kesalahan dalam penggunaannya. Hal yang harus diingat adalah pupuk dan pestisida adalah “produk” dari ilmu kimia.
3. Manfaat Ilmu Kimia – Bidang Geologi
Bidang ini berkaitan dengan penelitian batu-batuan (mineral) dan pertambangan gas dan minyak bumi. Proses penentuan unsur-unsur yang menyusun mineral dan tahap pendahuluan untuk eksplorasi, menggunakan dasar-dasar ilmu kimia. Manfaat ilmu kimia dalam bidang ini untuk membantu memahami serta mengerti temuan para peneliti tentang bebatuan atau “benda-benda” alam.
4. Manfaat Ilmu Kimia – Bidang Biologi
Bidang ini khusus mempelajari tentang makhluk hidup (hewan dan tumbuhan). Proses kimia yang berlangsung dalam makhluk hidup meliputi pencernaan makanan, pernapasan, metabolisme, fermentasi,fotosintesis dan lain-lain. Untuk mempelajari hal tersebut, diperlukan pengetahuan tentang struktur dan sifat senyawa yang ada, seperti karbohidrat, protein, vitamin, enzim, lemak, asam nukleat dan lain-lain. Meskipun secara umum, bidang ini lebih erat kaitannya dengan ilmu biologi, namun manfaat ilmu kimia juga nyatanya sedikit banyak berpengaruh dalam bidang biologi ini.
5. Manfaat Ilmu Kimia – Bidang Hukum
Anda bingung apa kaitan bidang hukum dengan ilmu kimia? Bidanghukum secara langsung memang tidak ada hubungan dengan ilmu kimia, namun manfaat ilmu kimia dalam bidang hukum ini dapat dirasakan ketika diberlakukannya pemeriksaan peralatan buktikriminalitas (kriminologi). Bagian tubuh tersangka dapat diperiksa dengan memeriksa struktur DNA-nya karena struktur DNA setiap orang berbeda-beda. Pemeriksaan ini melibatkan ilmu kimia.
6. Manfaat Ilmu Kimia – Bidang Mesin
Manfaat Ilmu kimia juga bisa mengenai bidang permesinan yaitu mempelajari sifat dan komposisi logam yang baik untuk pembuatanmesin, mempelajari sifat, komposisi bahan bakar dan minyak pelumas mesin.
7. Manfaat Ilmu Kimia – Bidang Teknik Sipil
Bahan-bahan yang digunakan dalam bidang ini adalah semen, kayu, cat, paku, besi, paralon (pipa PVC), lem dan sebagainya. Semua bahan tersebut dihasilkan melalui riset yang berdasarkan ilmu kimia. Manfaat ilmu kimia dalam hal ini adalah agar bahan-bahan bangunan tersebut dapat diketahui kelebihan serta kekurangannya, sehingga dapat meminimalisir kecelakaan dikemudian hari.
Melihat begitu banyaknya kaitan antara ilmu kimia dan bidang-bidang kehidupan manusia, maka  sangatlah jelas bahwa  manfaat ilmu kimiamemegang peranan penting dalam kehidupan manusia. Kehadirannya menyeimbangkan kehidupan manusia untuk selaras dengan peningkatan kualitas hidup di muka bumi.

SEJARAH PERKEMBANGAN ILMU KIMIA

         Sejarah kimia dimulai lebih dari 4000 tahun yang lalu dimana bangsa Mesir mengawali dengan the art of synthetic “wet” chemistry. 1000 tahun SM, masyarakat purba telah menggunakan tehnologi yang akan menjadi dasar terbentuknya berbagai macam cabang ilmu kimia. Ekstrasi logam dari bijihnya, membuat keramik dan kaca, fermentasi bir dan anggur, membuat pewarna untuk kosmetik dan lukisan, mengekstraksi bahan kimia dari tumbuhan untuk obat-obatan dan parfum, membuat keju, pewarna, pakaian, membuat paduan logam seperti perunggu.Mereka tidak berusaha untuk memahami hakikat dan sifat materi yang mereka gunakan serta perubahannya, sehingga pada zaman tersebut ilmu kimia belum lahir. Tetapi dengan percobaan dan catatan hasilnya merupakan sebuah langkah menuju ilmu pengetahuan.Para ahli filsafat Yunani purba sudah mempunyai pemikiran bahwa materi tersusun dari partikel-partikel yang jauh lebih kecil yang tidak dapat dibagi-bagi lagi (atomos). Namun konsep tersebut hanyalah pemikiran yang tidak ditunjang oleh eksperimen, sehingga belum pantas disebut sebagai teori kimia.Ilmu kimia sebagai ilmu yang melibatkan kegiatan ilmiah dilahirkan oleh para ilmuwan muslim bangsa Arab dan Persia pada abad ke-8. Salah seorang bapak ilmu kimia yang terkemuka adalah Jabir ibn Hayyan (700-778), yang lebih dikenal di Eropa dengan nama Latinnya, Geber. 

            Ilmu yang bari itu diberi nama al-kimiya (bahasa Arab yang berarti “perubahan materi”). Dari kata al-kimiya inilah segala bangsa di muka bumi ini meminjam istilah: alchemi (Latin), chemistry (Inggris), chimie (Perancis), chemie (Jerman), chimica (Italia) dan kimia (Indonesia).Sejarah kimia dapat dianggap dimulai dengan pembedaan kimia dengan alkimia oleh Robert Boyle (1627–1691) melalui karyanya The Sceptical Chymist (1661). Baik alkimia maupun kimia mempelajari sifat materi dan perubahan-perubahannya tapi, kebalikan dengan alkimiawan, kimiawan menerapkan metode ilmiah.Pada tahun 1789 terjadilah dua jenis revolusi besar di Perancis yang mempunyai dampak bagi perkembangan sejarah dunia. Pertama, revolusi di bidang politik tatkala penjara Bastille diserbu rakyat dan hal ini mengawali tumbuhnya demokrasi di Eropa. Kedua, revolusi di bidang ilmu tatkala Antoine Laurent Lavoisier (1743-1794) menerbitkan bukunya, Traite Elementaire de Chimie, hal ini mengawali tumbuhnya kimia modern. Dalam bukunya Lavoisier mengembangkan hukum kekekalan massa. Penemuan unsur kimia memiliki sejarah yang panjang yang mencapai puncaknya dengan diciptakannya tabel periodik unsur kimia oleh Dmitri Mendeleyev pada tahun 1869.Alkimiawan menemukan banyak proses kimia yang menuntun pada pengembangan kimia modern. 

             Seiring berjalannya sejarah, alkimiawan-alkimiawan terkemuka (terutama Abu Musa Jabir bin Hayyan dan Paracelsus) mengembangkan alkimia menjauh dari filsafat dan mistisisme dan mengembangkan pendekatan yang lebih sistematik dan ilmiah. Alkimiawan pertama yang dianggap menerapkan metode ilmiah terhadap alkimia dan membedakan kimia dan alkimia adalah Robert Boyle (1627–1691). Walaupun demikian, kimia seperti yang kita ketahui sekarang diciptakan oleh Antoine Lavoisier dengan hukum kekekalan massanya pada tahun 1783. Penemuan unsur kimia memiliki sejarah yang panjang yang mencapai puncaknya dengan diciptakannya tabel periodik unsur kimia oleh Dmitri Mendeleyev pada tahun 1869.Ilmu kimia berkembang dari tiga sumber, yaitu alchemy/alkimia, ilmu kedokteran dan kemajuan teknologi.Alkimia adalah protosains yang menggabungkan unsur-unsur kimia, fisika, astrologi, seni, semiotika, metalurgi, kedokteran, mistisisme, dan agama.Kata alkimia berasal dari Bahasa Arabal-kimiya atau al-khimiya (الكيمياء atau الخيمياء), yang mungkin dibentuk dari partikel al- dan kata Bahasa Yunani khumeia (χυμεία) yang berarti “mencetak bersama”, “menuangkan bersama”, “melebur”, “aloy”, dan lain-lain (dari khumatos, “yang dituangkan, batang logam”). 

         Etimologi lain mengaitkan kata ini dengan kata “Al Kemi”, yang berarti “Seni Mesir”, karena bangsa Mesir Kuno menyebut negerinya “Kemi” dan dipandang sebagai penyihir sakti di seluruh dunia kuno.[http://id.wikipedia.org/wiki/Alkemi]Alkimia mulai menyebar melalui timur tengah sampai ke eropa, saat itu alkimia sangat dipengaruhi oleh pemikiran barat. Alkimia sangat dipengaruhi oleh ilmuwan-ilmuwan yunani yang menyatakan bahwa materi dapat berubah menjadi material yang lain yang lebih sempurna. Selama 1500 tahun, tradisional alkimia mempelajari tetang materi dan perubahannya. Mereka mencari berbagai cara untuk merubah material yang tidak berharga seperti tembaga menjadi sesuatu yang sangat bernilai seperti emas (transmutasi logam). Hal ini yang menyebabkan para ahli alkimia melukis objek-objek tembaga dengan lapisan emas untuk membodohi para pengikutnya.Banyak penemuan dalam bidang alkimia yang sangat berarti dalam proses kimia. Destilasi, perkolasi dan ekstrasi adalah beberapa metode penting yang ditemukan dalam perkembangan alkimia.Alkimia juga mempengaruhi praktek kedokteran di eropa. Sejak abad ke 13, destilasi tanaman herbal telah digunakan untuk pengobatan tradisional. Paracelsus, seorang ahli alkimia dan fisikawan penting dalam sejarah menyatakan bahwa tubuh manusia merupakan suatu sistem kimia yang keseimbangan senyawa di dalamnya dapat digantikan oleh obat-obatan/perawatan kedokteran. Pengikut paracelsus yang kemudian menemukan mineral-drugs pada abad ke 17.Selain dalam bidang alkimia dan kedokteran, ilmu kimia juga dipengaruhi oleh perkembangan teknologi. 

                 Selama ribuan tahun manusia mencoba untuk mengembangkan teknologi yang dapat menghasilkan perubahan material. Pembuatan tembikar, prose dying dan metalurgi turut memberikan pengaruh terhadap pemikiran tentang perubahan material. Pada abad pertengahan, teknologi pembuatan tepung, metalurgi, dan geologi mulai didokumenkan. Banyak buku-buku yang menjelaskan tentang metode pemurnian, assay dan penggunaan timbangan.Ilmu kimia berkembang dari tiga sumber, yaitu alchemy/alkimia, ilmu kedokteran dan kemajuan teknologi.Alkimia adalah protosains yang menggabungkan unsur-unsur kimia, fisika, astrologi, seni, semiotika, metalurgi, kedokteran, mistisisme, dan agama.Kata alkimia berasal dari Bahasa Arabal-kimiya atau al-khimiya (الكيمياء atau الخيمياء), yang mungkin dibentuk dari partikel al- dan kata Bahasa Yunani khumeia (χυμεία) yang berarti “mencetak bersama”, “menuangkan bersama”, “melebur”, “aloy”, dan lain-lain (dari khumatos, “yang dituangkan, batang logam”). Etimologi lain mengaitkan kata ini dengan kata “Al Kemi”, yang berarti “Seni Mesir”, karena bangsa Mesir Kuno menyebut negerinya “Kemi” dan dipandang sebagai penyihir sakti di seluruh dunia kuno.Alkimia mulai menyebar melalui timur tengah sampai ke eropa, saat itu alkimia sangat dipengaruhi oleh pemikiran barat. Alkimia sangat dipengaruhi oleh ilmuwan-ilmuwan yunani yang menyatakan bahwa materi dapat berubah menjadi material yang lain yang lebih sempurna. Selama 1500 tahun, tradisional alkimia mempelajari tetang materi dan perubahannya. 

                    Mereka mencari berbagai cara untuk merubah material yang tidak berharga seperti tembaga menjadi sesuatu yang sangat bernilai seperti emas (transmutasi logam). Hal ini yang menyebabkan para ahli alkimia melukis objek-objek tembaga dengan lapisan emas untuk membodohi para pengikutnya.Banyak penemuan dalam bidang alkimia yang sangat berarti dalam proses kimia. Destilasi, perkolasi dan ekstrasi adalah beberapa metode penting yang ditemukan dalam perkembangan alkimia.Alkimia juga mempengaruhi praktek kedokteran di eropa. Sejak abad ke 13, destilasi tanaman herbal telah digunakan untuk pengobatan tradisional. Paracelsus, seorang ahli alkimia dan fisikawan penting dalam sejarah menyatakan bahwa tubuh manusia merupakan suatu sistem kimia yang keseimbangan senyawa di dalamnya dapat digantikan oleh obat-obatan/perawatan kedokteran. Pengikut paracelsus yang kemudian menemukan mineral-drugs pada abad ke 17.Selain dalam bidang alkimia dan kedokteran, ilmu kimia juga dipengaruhi oleh perkembangan teknologi. Selama ribuan tahun manusia mencoba untuk mengembangkan teknologi yang dapat menghasilkan perubahan material. Pembuatan tembikar, prose dying dan metalurgi turut memberikan pengaruh terhadap pemikiran tentang perubahan material. Pada abad pertengahan, teknologi pembuatan tepung, metalurgi, dan geologi mulai didokumenkan. Banyak buku-buku yang menjelaskan tentang metode pemurnian, assay dan penggunaan timbangan.Akar ilmu kimia dapat dilacak hingga fenomena pembakaran. Api merupakan kekuatan mistik yang mengubah suatu zat menjadi zat lain dan karenanya merupakan perhatian utama umat manusia. 

         Alkimia dipraktikkan oleh banyak kebudayaan sepanjang sejarah dan sering mengandung campuran filsafat, mistisisme, dan protosains.Alkimiawan menemukan banyak proses kimia yang menuntun pada pengembangan kimia modern. Seiring berjalannya sejarah, alkimiawan-alkimiawan terkemuka (terutama Abu Musa Jabir bin Hayyan dan Paracelsus) mengembangkan alkimia menjauh dari filsafat dan mistisisme dan mengembangkan pendekatan yang lebih sistematik dan ilmiah. Alkimiawan pertama yang dianggap menerapkan metode ilmiah terhadap alkimia dan membedakan kimia dan alkimia adalah Robert Boyle (1627–1691). Walaupun demikian, kimia seperti yang kita ketahui sekarang diciptakan oleh Antoine Lavoisier dengan hukum kekekalan massanya pada tahun 1783. Penemuan unsur kimia memiliki sejarah yang panjang yang mencapai puncaknya dengan diciptakannya tabel periodik unsur kimia oleh Dmitri Mendeleyev pada tahun 1869.Kimia umumnya dibagi menjadi beberapa bidang utama. Terdapat pula beberapa cabang antar-bidang dan cabang-cabang yang lebih khusus dalam kimia.* Kimia analitik adalah analisis cuplikan bahan untuk memperoleh pemahaman tentang susunan kimia dan strukturnya. Kimia analitik melibatkan metode eksperimen standar dalam kimia. Metode-metode ini dapat digunakan dalam semua subdisiplin lain dari kimia, kecuali untuk kimia teori murni.* Biokimia mempelajari senyawa kimia, reaksi kimia, dan interaksi kimia yang terjadi dalam organisme hidup. Biokimia dan kimia organik berhubungan sangat erat, seperti dalam kimia medisinal atau neurokimia. 

             Biokimia juga berhubungan dengan biologi molekular, fisiologi, dan genetika.* Kimia anorganik mengkaji sifat-sifat dan reaksi senyawa anorganik. Perbedaan antara bidang organik dan anorganik tidaklah mutlak dan banyak terdapat tumpang tindih, khususnya dalam bidang kimia organologam.* Kimia organik mengkaji struktur, sifat, komposisi, mekanisme, dan reaksi senyawa organik. Suatu senyawa organik didefinisikan sebagai segala senyawa yang berdasarkan rantai karbon.* Kimia fisik mengkaji dasar fisik sistem dan proses kimia, khususnya energitika dan dinamika sistem dan proses tersebut. Bidang-bidang penting dalam kajian ini di antaranya termodinamika kimia, kinetika kimia, elektrokimia, mekanika statistika, dan spektroskopi. Kimia fisik memiliki banyak tumpang tindih dengan fisika molekular. Kimia fisik melibatkan penggunaan kalkulus untuk menurunkan persamaan, dan biasanya berhubungan dengan kimia kuantum serta kimia teori.* Kimia teori adalah studi kimia melalui penjabaran teori dasar (biasanya dalam matematika atau fisika). Secara spesifik, penerapan mekanika kuantum dalam kimia disebut kimia kuantum. Sejak akhir Perang Dunia II, perkembangan komputer telah memfasilitasi pengembangan sistematik kimia komputasi, yang merupakan seni pengembangan dan penerapan program komputer untuk menyelesaikan permasalahan kimia. Kimia teori memiliki banyak tumpang tindih (secara teori dan eksperimen) dengan fisika benda kondensi dan fisika molekular.

John Dalton Ilumuan Kima



John Dalton FRS (6 September 1766 - 27 Juli 1844) adalah seorang Inggris ahli kimia , ahli meteorologi dan fisikawan . Dia terkenal karena karya rintisannya dalam pengembangan modern teori atom , dan penelitian ke dalam buta warna (kadang-kadang disebut sebagai Daltonism, untuk menghormatinya).
John Dalton dilahirkan dalam sebuah Quaker keluarga di Eaglesfield , dekat Cockermouth , Cumberland , Inggris. Putra seorang penenun, ia bergabung dengan kakaknya Jonathan pada usia 15 dalam menjalankan sebuah sekolah Quaker di dekat Kendal . Sekitar 1790 Dalton tampaknya telah dianggap mengambil hukum atau kedokteran, tapi proyeknya tidak bertemu dengan dorongan dari keluarganya -Pembangkang dilarang menghadiri atau mengajar di universitas-universitas Inggris - dan dia tetap di Kendal sampai, pada musim semi tahun 1793, ia pindah ke Manchester . Terutama melalui John Gough , seorang filsuf buta dan polymath untuk yang instruksi informal yang ia berutang banyak pengetahuan ilmiah, Dalton diangkat guru matematika dan filsafat alam di "New College" di Manchester, sebuahakademi yang tidak setuju . Dia tetap di posisi itu sampai 1800, ketika memburuknya situasi keuangan di perguruan tinggi itu menyebabkan dia untuk mengundurkan diri jabatannya dan memulai karir baru di Manchester sebagai tutor pribadi untuk matematika dan filsafat alam.

Kehidupan awal Dalton sangat dipengaruhi oleh Eaglesfield Quaker terkemuka bernama Elihu Robinson, [ 1 ] seorang ahli meteorologi dan alat pembuat kompeten, yang punya dia tertarik pada masalah matematika dan meteorologi . Selama tahun di Kendal, Dalton memberikan kontribusi solusi dari masalah dan pertanyaan tentang berbagai subjek ke Gentlemen dan Diaries Ladies ' , dan pada tahun 1787 ia mulai menyimpan meteorologi buku harian di mana, selama berhasil 57 tahun, ia masuk lebih dari 200.000 observasi. [ 2 ] Ia juga ditemukan kembali George Hadley teori murah dari sirkulasi atmosfer (sekarang dikenal sebagai sel Hadley ) sekitar waktu ini. [ 3 ] publikasi pertama Dalton adalah Pengamatan Meteorologi dan Essay (1793), yang berisi benih-benih beberapa kelak penemuan. Namun, terlepas dari keaslian pengobatannya, sedikit perhatian diberikan kepada mereka oleh para sarjana lainnya. Sebuah karya kedua oleh Dalton, Elements of English Grammar , diterbitkan pada tahun 1801.

Pada tahun 1800, Dalton menjadi sekretaris Manchester Sastra dan Philosophical Society, dan pada tahun berikutnya ia secara lisan disajikan serangkaian penting makalah yang berjudul "Experimental Essay" pada konstitusi campuran gas, pada tekanan uap dan lainnya uap di temperatur yang berbeda, baik dalam vakum dan di udara , di penguapan , dan pada ekspansi termal gas. Keempat esai yang diterbitkan dalam Memoirs dari Lit & Phil pada tahun 1802.
Yang kedua esai ini dibuka dengan pernyataan mencolok,
Ada hampir dapat diragukan lagi dihibur menghormati reducibility dari semua cairan elastis apa pun jenis, ke dalam cairan, dan kita tidak harus putus asa mempengaruhi dalam suhu rendah dan oleh tekanan besar yang diberikan pada gas dicampur lanjut .
Setelah menjelaskan eksperimen untuk memastikan tekanan uap pada berbagai titik antara 0 dan 100 ° C (32 dan 212 ° F), Dalton menyimpulkan dari pengamatan pada tekanan uap dari enam cairan yang berbeda, bahwa variasi tekanan uap untuk semua cairan setara , untuk variasi yang sama dari suhu, hitung-hitung dari uap dari setiap tekanan yang diberikan.
Dalam esai keempat ia menyatakan, [ 8 ]
Saya tidak melihat alasan yang cukup mengapa kita tidak dapat menyimpulkan bahwa semua cairan elastis di bawah tekanan yang sama memperluas sama oleh panas dan bahwa untuk setiap ekspansi tertentu merkuri , ekspansi yang sesuai dari udara proporsional sesuatu yang kurang, semakin tinggi suhu. Tampaknya, karena itu, bahwa hukum-hukum umum menghormati kuantitas mutlak dan sifat panas lebih cenderung berasal dari cairan elastis daripada dari zat lain.

Rabu, 12 Februari 2014

SINTETIS ASPIRIN



A. Teori Dasar
          Asam asetil salisilat yang lebih dikenal sebagai asetosal atau aspirin adalah analgesik antipiretik dan anti-inflamasi yang sangat luas digunakan dan digolongkan untuk obat bebas. Selain sebagai prototip, obat ini merupakan standar dalam menilai efek obat sejenis. Asam salisilat sangat iritatif, sehingga hanya digunakan sebagai obat luar. Derivatnya yang dapat dipakai secara sistemik, adalah ester salisilat dari asam organik dengan substitusi pada gugus hidroksil, misalnya asetosal. Salisilat merupakan obat yang paling banyak digunakan sebagai analgesik, antipiretik dan anti-inflamasi. Aspirin dosis terapi bekerja cepat dan efektif sebagai antipiretik. (Ganiswara, 1995).
          Aspirin dibuat dengan mereaksikan asam salisilat dengan anhidrida asamasetat menggunakan katalis 85% H3PO4 sebagai zat penghidrasi. Asam salisilat adalah asam bifungsional yang mengandung dua gugus ± OH dan ± COOH. Karenanya asam salisilat ini dapat mengalami dua jenis reaksi yang berbeda yaitu reaksi asam dan basa. Reaksi dengan anhidrida asam asetat akan menghasilkan aspirin. Sedangkan reaksi dengan methanol akan menghasilkan metil salisilat. Uji terhadap asam salisilat, dan aspirin komersil digunakan untuk menguji kemurnian aspirin, khususnya mendeteksi apakah masih terdapat asam salisilat dalam sampel.

B. Reaksi





C. Alat dan Bahan
ALAT
BAHAN
            Batang pengaduk
          Erlemneyer
          Gelas piala
          Kertas saring
          Pipet tetes
          Timbangan analitik
          Kaca arloji

          Asam aasetat anhidrat
          Asam sulfat pekat
          Asam salisilat
          Air suling

D. Cara Kerja
1.    Timbang 10 gram asam salisilat kering, masukkan ke dalam Erlenmeyer.
2.    tambahkan 15 gram (14 mL) asam asetat glacial dan 5 tetes (1 mL) asam sulfat pekat.
3.     Aduk campuran tersebut secara tetap selama 15 menit di atas penangas air dengan suhu 50o– 60o.
4.    Setelah pemanasan selesai, dinginkan dan diaduk kembali.
5.    Endapan yang terjadi disaring dengan penyaring Buchner.
6.    Untuk memurnikan Kristal aspirin yang didapat, dilarutkan kembali kedalam 30 mL alcohol panas dan 75 mL air suling hangat lalu aduk sampai larut.
7.    Larutan ini kemudian didinginkan perlahan dengan mendiamkan larutan itu dingin dengan sendirinya dan jangan digoyang-goyang agar Kristal yang terjadi baik bentuknya.
8.    Endapan yang terjadi disaring dengan penyaring Buchner. Maka didapatkan aspirin murni.

E. Perhitungan
1 Data Pengamatan
Asam Salisilat
Berat Kertas Saring
Berat kertas Saring + Hasil
Aspirin yang diperoleh
5,0048 gram
0,4017 gram
4,395 gram
3,9938 gram

4.2  Perhitungan
·         Massa Asam Salisilat : 5,0048
·         MR Asam Salisilat : 138 gr/mol
·         Volume CH3COOH        : 15 ml
·         MR CH3COOH    : 60,05 gr/mol
·         Bj CH3COOH                : 1.007
·         % CH3COOH                 : 98 %
·         MR Aspirin                    : 180 gr/mol

Ø Mol Rata-rata Asam Salisilat       :
                                    :              
                                           : 0,0362 mol          
Ø  Massa Rata-Rata Aspirin   : Mol Rata-Rata Asam Salisilat X MR Aspirin
                                           : 0,0362 X 180
                                           : 6,516 gram
Ø [CH3COOH]                      :
                                   :
                                           : 16,4339 Molar

Ø  Mol CH3COOH                 : Volume CH3COOH X [CH3COOH] 
                                          : 15 mL X 16,4339
                                          : 246,5 mmol
                                          : 0,2465 mol

          Aspirin yang dihasilkan dapat dihitung yaitu mol aspirin dikalikan dengan Mr-nya. Mol aspirin = mol asam salisilat = 0,0362 mol.
Mol aspirin X Mr aspirn
0,0362 x 180 = 6,516 gram.
Dari percobaan dihasilkan aspirin sebanyak 3,9938 gram
Maka rendemennya :
                             :
                             : 61,29
G. Kesimpulan
Dari hasil praktikum yang dilakukan didapat massa aspirin 3,9938 gram dan hasil rendemen didapat 61,29% berada dibawah 100% disebabkan karena kurangnya ketelitian saat praktikum. Penyebab tersebut diakibatkan saat penyaringan zat, maksudnya bila dilakukan penyaringan masih ada zat yang teritnggal sehingga mempengaruhi hasil akhirnya.